Sunday, May 26, 2013

Jenis Jenis Limbah dan Daur Ulang Limbah Serta Manfaatnya

Jenis Jenis Limbah dan Daur Ulang Limbah Serta Manfaatnya

PENGERTIAN LIMBAH.
Limbah adalah benda yang dibuang, baik berasal dari alam ataupun dari hasil proses teknologi. Limbah dapat berupa tumpukan barang bekas, sisa kotoran hewan, tanaman, atau sayuran.
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis.
Karakteristik Limbah :
Berukuran mikro
Dinamis
Berdampak luan (penyebarannya)
Berdampak jangka panjang (antar generasi)
Faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah :
Volume limbah
Kandungan bahan pencemar
Frekuensi pembuangan limbah

JENIS-JENIS LIMBAH

Berdasarkan sumbernya limbah digolongkan menjadi :
1.    Limbah Organik yang mudah busuk.
Misainya , sisa sayuran, sisa makanan, dedaunan, potongan rumput, dan kotoran hewan
2.    Limbah Organik yang tidak mudah membusuk.
Misalnya , kertas dan kayu
3.    Limbah Anorganik.
Misainya, plastik, pecahan kaca, karet, kaca, botol, dan besi.
4.    Limbah berbahaya.
Misalnya, paku, bekas lampu neon, sisa racun tikus atau serangga, obat kadaluarsa dan batu baterai bekas.
Berdasarkan sifatnya, limbah dibedakan menjadi dua golongan :
Limbah yang dapat mengalami perubahan secara alami (degradable waste = mudah terurai). Yaitu limbah yang dapat mengalami dekomposisi oleh bakteri dan jamur, seperti daun-daun, sisa makanan, kotoran, dan lain-lain.
Limbah yang tidak akan / sangat lambat mengalami perubahan secara alami (nondegradable waste = tidak dapat terurai). Misalnya, plastik, kaca, kaleng, dan sampah sejenisnya.

Berdasarkan karakteristiknya, limbah dapat digolongkan menjadi 4 macam, yaitu :
Limbah cair
Limbah padat
Limbah gas dan partikel
Limbah B3 (Bahan Brebahaya dan Beracun)
Limbah cair
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair (PP 82 thn. 2001).

Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan berdasarkan pada :
1.    Sifat Fisika dan sifat Agregat.
Keasaman sebagai salah satu contoh sifat limbah dapat diukur dengan menggunakan metoda Titrimetrik.
2.    Parameter logam.
Contohnya, Arsenik (As) dengan metoda SSA
3.    Anorganik non Metelik.
Contohnya, Amonia (NH3-N) dengan metoda Biru Indofenol
4.    Organik Agregat.
Contohnya, Biological Oxygen Demand (BOD)
5.    Mikroorganisme contohnya E coli dengan metoda MPN
6.    Sifat khusus contohnya Asam Borat (H3BO3) dengan metoda Titrimetrik
7.    Air laut contohnya Tembaga (Cu) dengan metoda SPR-IDA-SSA
Limbah gas partikel
Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh beberapa partikulat zat (limbah) yang mengandung partikel (asap dan jelaga), hidrokarbon, sulfur dioksida, nitrogen oksida, ozon (asap kabut kimiawi), karbon monoksida dan timah.
Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia. Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut : mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk limbah B3.

Berdasarkan sumbernya, limbah B3 dapat diklasifikasikan menjadi :
Primary sludge, yaitu limbah yang berasal dari tangki sedimentasi pada pemisahan awal dan banyak mengandung biomassa senyawa organik yang stabil dan mudah menguap.
Chemical sludge, yaitu limbah yang dihasilkan dari proses koagulasi dan flokulasi.
Excess activated sludge, yaitu limbah yang berasal dari proses pengolahan dengan lumpur aktif sehingga banyak mengandung padatan organik berupa lumpur dari hasil proses tersebut.
Digested sludge, yaitu limbah yang berasal dari pengolahan biologi dengan digested aerobicdi mana padatan/lumpur yang dihasilkan cukup stabil dan banyak mengandung padatan organik.

Macam Macam Limbah Beracun
Limbah  mudah meledak, adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan.
Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat dalam waktu lama.
Limbah reaktif, adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organik peroksida yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
Limbah beracun, adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui pernapasan, kulit atau mulut.
Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit, seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh manusia yang terkena infeksi.
Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau mengkorosi baja, yaitu memiliki pH sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari 12,5 untuk yang bersifat basa.

Sesuai dengan kriteria yang tercantum dalam peraturan pemerintah No.18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, limbah B3 terbagi atas dua macam yaitu yang spesifik dan yang tidak spesifik.

Perbedaan pokok antara limbah B3 spesifik dan tidak spesifik terletak pada cara penggolongannya. Pada limbah spesifik digolongkan kedalam jenis industri, sumber pencemaran, asal limbah, dan pencemaran utama sedangkan pada limbah tidak spesifik penggolongannya atas dasar kategori dan bahan pencemar.

Limbah padat atau sampah
Untuk menanggulangi pencemaran tanah akibat penumpukan sampah itu dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti melalui program 3 R yaitu Reduce, Reuse, Recycle.
DAUR ULANG LIMBAH DAN PEMANFAATAN ULANG LIMBAH

Daur ulang adalah penggunaan kembali material atau barang yang sudah tidak digunakan, menjadi bentuk lain.

A.    Tujuan Daur Ulang dan Pemanfaatan Ulang
Daur  ulang dan pemanfatan ulang mempunyai beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut :
Mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi pencemaran atau kerusakan lingkungan.
Mengurangi penggunaan bahan atau sumber daya alam.
Mendapatkan penghasilan karena dapat dijual ke masyarakat .
Melestarikan kehidupan makhluk yang terdapat di suatu lingkungan tertentu.
Menjaga keseimbangan ekosistem makhluk hidup yang terdapat di dalam lingkungan.
Mengurangi sampah anorganik karena sampah anorganik ada yang dapat bertahan hingga 300 tahun ke depan.

B.    Langkah Daur Ulang atau Pemanfaatan Ulang
Untuk memudahkan proses daur ulang dan pemanfaatan ulang, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut,
1.    Pemisahan
Limbah yang akan didaur ulang atau dimanfaatkan ulang dipisahkan dengan limbah yang harus dibuang ke tempat pembuangan.
2.    Penyimpanan
Limbah yang sudah dipisahkan tadi disimpan dalam kotak yang tertutup. Usahakan setiap kotak yang tertutup hanya berisi satu jenis material limbah tertentu, misalnya kertas bekas atau botol bekas.
3.    Pengiriman atau penjualan
Barang-barang yang sudah terkumpul dapat dijual ke pabrik yang membutuhkan material bekas sebagai bahan baku atau dapat dijual atau diberikan ke pemulung.
C.    Macam-macam limbah yang dapat didaur ulang

Berikut adalah beberapa jenis limbah atau material yang dapat dimanfaatkan melalui daur ulang.
Kertas. Semuajenis kertas dapat didaur ulang, seperti kertas koran dan kardus.
Gelas. Botol kecap, botol sirup, dan gelas / piring pecah dapat digunakan untuk membuat botol, gelas, atau piring yang baru.
Aluminium. Kaleng bekas makanan dan minuman dapat dimanfaatkan kembali sebagai kaleng pengemas.
Baja. Baja sisa kontruksi bangunan akan berguna sebagai bahan baku pembuatan baja baru.
Plastik. Limbah plastik dapat dilarutkan dan diproses lagi menjadi bahan pembungkus (pengepakan) untuk berbagai keperluan. Misalnya, dijadikan tas, botol minyak pelumas, botol minuman, dan botol sampo.

D.    Macam-macam limbah yang dapat dimanfaatkan tanpa proses daur ulang

Beberapa jenis limbah ada yang dapat dimanfaatkan secara langsung atau pun dilakukan melalui proses daur ulang. Berikut ini beberapa macam limbah yang dapat dirasakan atau dimanfaatkan secara langsung.
1.    Ampas tahu
Ampas tahu bisa digunakan untuk bahan makanan ternak. Limbah tersebut biasanya mengandung gizi tinggi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan hewan ternak.
2.    Eceng gondok
Eceng gondok dapat menjadi limbah perairan jika populasinya terlalu banyak. Eceng gondok dapat dimanfaatkan untuk membuat barang kerajinan, seperti tas.
3.    Sampah organik
Contohnya daun-daunan dan kotoran ternak. Kedua jenis sampah itu dapat dimanfaatkan sebagai pupuk alami bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Keuntungan menggunakan pupuk organik yaitu tidak merusak kesuburan tanah.

E.    Mengurangi Limbah dalam Kehidupan Sehari-hari

1.    Reuse
Memanfaatkan ulang (reuse), yaitu menggunakan kembali barang bekas tanpa pengolahan bahan, untuk tujuan yang sama atau berbeda dari tujuan asalnya.
Contohnya, penggunaan bahan-bahan plastik / kertas bekas untuk benda-benda souvenir, bekas ban untuk tempat pot atau kursi taman, botol-botol minuman yang telah kosong diisi kembali dan sebagainya.

2.    Recycle
Mengolah kembali (recycle), yaitu kegiatan yang memanfaatkan barang bekas dengan cara mengolah materinya untuk digunakan lebih lanjut.
Contohnya, kertas atau sampah bekas, pecahan-pecahan gelas atau kaca, besi atau logam bekas dan sampah organik yang berasal dari dapur atau pasar dapat didaur ulang menjadi kompos (pupuk).
Proses daur ulang ini juga dapat mengubah sampah menjadi energi panas yang dikenal dengan proses insenerasi. Insenerasi sederhana sudah ada yang melakukan oleh beberapa industri misal di Jakarta, yaitu menggunakan limbah padat dalam bentuk lumpur hasil akhir pengolahan air limbahnya tidak dibuang ke tanah tetapi digunakan sebagai bahan bakar setelah mengalami pengeringan.

3.    Reduce
Mengurangi (reduce), adalah semua bentuk kegiatan atau perilaku yang dapat mengurangi produksi sampah.
Misalnya, ibu-ibu rumah tangga kembali kepola lama yaitu membawa keranjang belanja ke pasar. Dengan demikian jumlah kantong plastik yang di bawa ke rumah akan berkurang (terreduksi). Selain itu bila setiap orang menggunakan saputangan daripada tissue, di samping akan mengurangi sampahnya, dengan tidak menggunakan tissue dapat terjadi penghematan terhadap bahan baku untuk tissue, yang tidak lain adalah kayu dari hutan. Kalau setiap orang melakukan hal tersebut beberapa ton sampah yang akan terreduksi per bulan dan beberapa hasil hutan dapat terselamatkan.

4.    Replace
Menggantikan dengan bahan yang bisa dipakai ulang (replace), adalah upaya mengubah kebiasaan yang dapat mempercepat produksi sampah, terutama sampah yang mempunyai sifat sukar diolah dan berbahaya.

5.    Refill
Refill artinya mengisi kembali wadah-wadah produk yang dipakai.

6.    Repair
Repair artinya melakukan pemeliharaan atau perawatan agat tidak menambah produksi limbah.


Sumber : http://www.sarjanaku.com/2012/06/jenis-jenis-limbah-dan-daur-ulang.html

Daftar Pustaka

Drs. Saktiyono, M.si, 2008, SERIBU PENA BIOLOGI JILID 1, Penerbit Erlangga, Jakarta

Teti Suryati, 2009, BIJAK DAN CERDAS MENGOLAH SAMPAH, Penerbit PT Agromedia Pustaka, Jakarta


Wednesday, May 22, 2013

Sumber Bahan Pencemar Tanah


Sumber Bahan Pencemar Tanah
Karena pencemar tanah mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, makan sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah. Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut.
Dari pembahasan tersebut di atas, maka sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari:
a. Sampah rumah tangga, sampah pasar dan sampah rumah sakit.
b. Gunung berapi yang meletus/kendaraan bermotor.
c. Limbah industri.
d. Limbah reaktor atom/PLTN.
Komponen Bahan Pencemar Tanah
Komponen-komponen bahan pencemar yang diperoleh dari sumber-sumber bahan pencemar tersebut di atas antara lain berupa:
a) Senyawa organik yang dapat membusuk karena diuraikan oleh mikroorganisme, seperti sisa-sisa makanan, daun, tumbuh-tumbuhan dan hewan yang mati.
b) Senyawa organik dan senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan/ diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur.
c) Pencemar Udara berupa gas yang larut dalam air hujan seperti oksida nitrogen (NO dan NO2), oksida belerang (SO2 dan SO3), oksida karbon (CO dan CO2), menghasilkan hujan asam yang akan menyebabkan tanah bersifat asam dan merusak kesuburan tanah/ tanaman.
d)?Pencemar berupa logam-logam berat yang dihasilkan dari limbah?industri seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah.
e) Zat radioaktif yang dihasilkan dari PLTN, reaktor atom atau dari percobaan lain yang menggunakan atau menghasikan zat radioaktif.
Sumber : http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/pencemaran-tanah/sumber-dan-komponen-bahan-pencemar-tanah/

Monday, May 13, 2013

Daftar Setting Internet Untuk Modem GSM


Daftar Setting Internet Untuk Modem GSM

Setting Internet IM3 / Mentari (GPRS)
 APN: indosatgprs
Username: indosat
Password: indosat
Setting Internet Indosat Broadband 3,5 G 
APN: indosat3g
Username: indosat
Password : indosat

Setting Internet Indosat IM2 (Broom)
APN: indosatm2
Username : Sesuai dengan username saat pertama aktivasi Indosat M2 / Broom
Password : Sesuai dengan password saat pertama aktivasi Indosat M2 / Broom

Setting Internet Telkomsel simPATI
APN: telkomsel
Username: wap
Password : wap123

Setting Internet XL GPRSAPN: www.xlgprs.net
Username: xlgprs
Password: proxl

Setting Internet XL Unlimited (Paket Langganan Data) 
APN: xlunlimited
Username: [kosongkan]
Password: [kosongkan] 

Three (3) GPRSAPN: 3gprs
Username: 3gprs
Password : 3gprs

Three (3) Unlimited (Paket Langganan Data) 
APN: 3data
Username: 3data
Password : 3data

Setting Internet AXIS
APN: AXIS
Username: axis
Password: 123456


Contoh membuat Undangan Tasyakuran Anak

Bismillaahir rahmaanir rahiim.

Puji Syukur kami ucapkan ke hadirat Allah swt.
yang telah memberikan karunia putri yang
kami beri nama

"Muzainah Putri"

Lahir pada hari Sabtu 04 Mei 2013
Semoga doa dari Bapak/Ibu/Saudara semoga anak kami menjadi anak yang sholehah, Berguna bagi Agama, Nusa & Bangsa dan selalu berbakti kepada orangtua.


1. defenisi budaya organisasi 2. Mengetahui level budaya organisasi 3. Mengetahui sumber dan fungsi budaya organisasi 4. Mengetahui cara menciptakan dan mempertahankan budaya organisasi.

Budaya Organisasi

Budaya yang lebih luas memberikan pengaruh kuat pada struktur dan fungsi organisasi. Para peneliti organisasi sudah lama melihat setiap organisasi memiliki budaya yang berbeda satu dengan lainnya meskipun mereka menjalankan fungsi yang sama.
Satu organisasi dibandingkan organisasi lannya bisa saja lebih otoritarian atau demokratis; sangat terikat peraturan atau informal; inovatif atau menolak perubahan; bisa menerima keragaman atau anti-keragaman; atau bisa membawa atmosfer yang bersahabat atau tidak bersahabat.
Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari tidak terlepas dari ikatan budaya yang diciptakan. Ikatan budaya tercipta oleh masyarakat yang bersangkutan, baik dalam keluarga, organisasi, bisnis maupun bangsa. Budaya membedakan masyarakat satu dengan yang lain dalam cara berinteraksi dan bertindak menyelesaikan suatu pekerjaan. Budaya mengikat anggota kelompok masyarakat menjadi satu kesatuan pandangan yang menciptakan keseragaman berperilaku atau bertindak. Seiring dengan bergulirnya waktu, budaya pasti terbentuk dalam organisasi dan dapat pula dirasakan manfaatnya dalam memberi kontribusi bagi efektivitas organisasi secara keseluruhan.

Model Budaya Organisasi
Para pakar mengemukakan model- model hubungan dimensi hubungan ant r dimensi – dimensi budaya organisasi. Edgar H. Schein ( 1985) melukiskan budaya organisasi dalam 3 level[3]. Ketiga level tersebut adalah :
Level 1 : Artefak. Level ini merupakan dimensi yang paling terlihat dari budaya oraganisasi, merupakan lingkungan fisik dan sosial organisasi . Pada level ini orang yang memasuki suatu organisasi dapat melihat dengan jelas bangunan output (barang dan jasa), teknologi , bahasa tulis dan lisan, produk seni, dan perilaku anggota organisasi. Anggota organisasi sering tidak menyadari mengenai artefak budaya organisasi mereka, tetapi orang luar organisasi dapat mengamatinya dengan jelas.
Level 2 : Nilai- nilai . Semua pembelajaran organisasi merefleksikan nilai-nilai  n organisasi, perasaan mereka mengenai apa yang seharusnya berbeda dengan apa yang ada . Jika anggota organisasi menghadapi persoalan atau tugas baru, solusinya adalah nilai-nilai. Misalnya , perusahaan yang baru didirikan mengalami penurunan penjualan produknya. Pemimpin perusahaan menyatakan ‘’ kita harus meningkatkan iklan dan menerobos pasar baru untuk meningkatkan penjualan’’. Pernyataan ini dijabarkan dalam kegiatan operasi anggota organisasi dan berhasil. Kepercayaan pemimpin ini merupakan nilai- nilai dari pemimpin.
Level 3: Asumsi dasar . Jika solusi yang dikembangkan pemimpin perusahaan dapat berhasil berulang- berulang , maka solusi dianggap sebagai sudah seharusnya ( taken for granted ) . Apa yang semula hanya merupakan hipotesis yang didukung oleh nilai- nilai , setelah berhasil dianggap sebagai realitas dan kebenaran. Asumsi dasar merupakan solusi yang paling dipercaya sama dengan teori ilmu pengetahuan yang sedang diterapkan untuk suatu problem yang dihadapi organisasi.


Sumber dan Fungsi Budaya Organisasi
Menurut Robbins (1996:289), ada 7 ciri-ciri budaya organisasi adalah:
1. Inovasi dan pengambilan resiko. Sejauh mana karyawan didukung untuk menjadi inovatif dan mengambil resiko.
2. Perhatian terhadap detail. Sejauh mana karyawan diharapkan menunjukkan kecermatan, analisis dan perhatian terhadap detail.
3. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen memfokus pada hasil bukannya pada teknik dan proses yang digunakan untuk mencapai hasil tersebut.
4. Orientasi orang. Sejauh mana keputusan manajemen memperhitungkan efek pada orang-orang di dalam organisasi itu.
5. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan kerja diorganisasikan sekitar tim-tim, ukannya individu.
6. Keagresifan. Berkaitan dengan agresivitas karyawan.
7. Kemantapan. Organisasi menekankan dipertahankannya budaya organisasi yang sudah baik.

          Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya organisasi sebagai berikut :
a. Budaya menciptakan pembedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain.
b.  Budaya membawa suatu rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi.
c. Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang.
d. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan.
e. Budaya sebagai mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan.

Budaya suatu organisasi tidak muncul begitu saja dari kehampaan. Sekali ditegakkan jarang budaya itu berangsur padam. Ada kekuatan yang menyebabkan budaya itu menjadi kuat dan dapat bertahan menjadi suatu budaya dalam organisasi. Adapun sebabnya :

 Menjaga budaya agar tetap dipertahankan
          Sekali budaya terbentuk, praktek-praktek di dalam organisasi bertindak untuk mempertahankannya dengan memberikan kepada karyawannya seperangkat pengalaman yang serupa . Misalnya, banyak praktek sumberdaya manusia yang kita bahas dalam bab sebelumnya memperkuat budaya organisasi itu. Proses seleksi, kriteria evaluasi kinerja, praktek pemberian imbalan, kegiatan pelatihan dan pengembangan karir, dan prosedur promosi memastikan bahwa mereka yang dipekerjakan cocok dalam budaya itu, menghargai mereka yang mendukungnya, dan menghukum ( dan bahkan memecat ) mereka yang menentangnya. Tiga kekuatan memainkan bagian sangat penting dalam mempertahankan suatu budaya: praktek seleksi, tindakan manajemen puncak[5], dan metode sosialisasi. Baiklah kita periksa masing- masing dengan lebih seksama.
Seleksi, tujuan dari proses seleksi adalah mengidentifikasi dan mempekerjakan individu-individu yang mempunyai pengetahuan , ketrampilan, dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan dengan sukses di dalam organisasi itu. Di samping itu, proses seleksi memberikan informasi kepada para pelamar mengenai oraganisasi itu. Para calon belajar mengenai organisasi itu, dan jika mereka merasakan suatu konflik antara nilai mereka dan nilai organisasi, mereka dapat menyeleksi diri keluar dari kumpulan pelamar. Oleh karena itu, seleksi menjadi jalan dua arah, dengan memungkinkan pemberi kerja atau pelamar untuk memutuskan perkawinan bila tidak ada ketidakcocokan. Dengan cara ini, proses seleksi mendukung budaya suatu organisasi dengan menyeleksi keluar individu-individu yang mungkin menyerang atau menghancurkan nilai-nilai intinya.
Manajemen puncak, tindakan manajemen puncak juga mempunyai dampak besar pada organisasi. Lewat apa yang mereka katakan dan bagaimana mereka berprilaku eksekutif senior menegakkan norma- norma yang merembes ke bawah sepanjang organisasi.Misalnya, apakah pengambilan resiko yang diinginkan , berapa banyak kebebasan seharusnya diberikan oleh para manajer kepada bawahan mereka, pakaian apakah yang pantas, dan tindakan apakah akan dihargai dalam kenaikan upah , promosi dan lain-lain.
Sosialisasi, tidak peduli betapa baik yang telah dilakukan organisasi itu dalam perekrutan dan seleksi, karyawan baru tidak sepenuhnya diindoktrinasi dalam budaya organisasi. Mungkin yang paling penting, karena mereka tidak kenal baik dengan budaya organisasi, karyawan baru mengganggu keyakinan dan kebiasaan yang ada. Oleh karena itu organisasi akan tampaknya berpotensi membantu karyawan baru menyesuaikan diri dengan budayanya.    

Seumber  :     http://rofisichabi.blogspot.com/2013/01/budaya-organisasi.html
http://budayaorganisasi.blogspot.com/2009/01/budaya-organisasi.html