PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI WIRELESS YANG MELIPUTI HARDWARE DAN SISTEM OPERASI
Perkembangan Teknologi Wireless Network
PerkembanganTeknologiWireless Network :
Radio, televisi, mobile telepon, sistimkomunikasisatelit
Perkembanganselanjutnya:
Komunikasi via satelit,dikenalkan pada tahun 1960. pengiriman sinyal telegrafik melalui Samudra Atlantik Awal dimulainya komunikasi menggunakan karakter-karakter alphanumeric yang di kodekan menjadi sinyal analog. menciptakan wireless telegraph padatahun1896 GuglielmoMarconi Broadband Wireless Networking, cellular telephony
Mengapa kearah Teknologi Broadband ?
Kecepatan data yang tinggi hanya bisa didapatkan dengan menggunakan teknologi broadband
Contoh: grafik, video, audio
Tingkat kenyamanan terpenuhi dan biaya bisa dikurangi, jika sama-sama menggunakan teknologi wireless
- Layanan bisa tersebar merata dibandingkan layanan fixed / wired
- Mengurangi biaya pemasangan kabel
- Layanan bersifat mobile, dan bisa dilakukan dimana saja.
Wireless Data Network
Menggunakan Band Frekuensi Unlicenced ISM (Industrial Scientific and Medical)2,4 GHz, bahkanadayang 5 GHz Unlicenced tanpa perlu lisensi untuk stasiun radio
Menggunakan teknologi point to point spread spectrum
Untuk mentransmisikan datanyaTeknologi Spread Spectrum :
- FHSS (Frequency Hopping SS)
- DSS (Direct-Sequence SS)
- OFDM (OrtogonalFrequency Division Multiplexing)
PerkembanganTeknologiWireless Network :
Radio, televisi, mobile telepon, sistimkomunikasisatelit
Perkembanganselanjutnya:
Komunikasi via satelit,dikenalkan pada tahun 1960. pengiriman sinyal telegrafik melalui Samudra Atlantik Awal dimulainya komunikasi menggunakan karakter-karakter alphanumeric yang di kodekan menjadi sinyal analog. menciptakan wireless telegraph padatahun1896 GuglielmoMarconi Broadband Wireless Networking, cellular telephony
Mengapa kearah Teknologi Broadband ?
Kecepatan data yang tinggi hanya bisa didapatkan dengan menggunakan teknologi broadband
Contoh: grafik, video, audio
Tingkat kenyamanan terpenuhi dan biaya bisa dikurangi, jika sama-sama menggunakan teknologi wireless
- Layanan bisa tersebar merata dibandingkan layanan fixed / wired
- Mengurangi biaya pemasangan kabel
- Layanan bersifat mobile, dan bisa dilakukan dimana saja.
Wireless Data Network
Menggunakan Band Frekuensi Unlicenced ISM (Industrial Scientific and Medical)2,4 GHz, bahkanadayang 5 GHz Unlicenced tanpa perlu lisensi untuk stasiun radio
Menggunakan teknologi point to point spread spectrum
Untuk mentransmisikan datanyaTeknologi Spread Spectrum :
- FHSS (Frequency Hopping SS)
- DSS (Direct-Sequence SS)
- OFDM (OrtogonalFrequency Division Multiplexing)
Wi Max Standar BWA
yang saat ini umum diterima dan secara luas digunakan adalah standar yang
dikeluarkan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineering (IEEE),
seperti standar 802.15 untuk Personal Area Network (PAN), 802.11 untuk jaringan
Wireless Fidelity (WiFi), dan 802.16 untuk jaringan Worldwide Interoperability
for Microwave Access (WiMAX).
Pada jaringan
selular juga telah dikembangkan teknologi yang dapat mengalirkan data yang
overlay dengan jaringan suara seperti GPRS, EDGE, WCDMA, dan HSDPA.
Masing-masing evolusi pada umumnya mengarah pada kemampuan menyediakan berbagai
layanan baru atau mengarah pada layanan yang mampu menyalurkan voice, video dan
data secara bersamaan (triple play). Sehingga strategi pengembangan layanan
broadband wireless dibedakan menjadi Mobile Network Operator (MNO) dan
Broadband Provider (BP).
WIMAX
WiMAX (Worldwide
Interoperability for Microwave Access) adalah sebuah tanda sertifikasi untuk
produk-produk yang lulus tes cocok dan sesuai dengan standar IEEE 802.16. WiMAX
merupakan teknologi nirkabel yang menyediakan hubungan jalur lebar dalam jarak
jauh. WiMAX merupakan teknologi broadband yang memiliki kecepatan akses yang
tinggi dan jangkauan yang luas. WiMAX merupakan evolusi dari teknologi BWA
sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik. Disamping kecepatan data yang
tinggi mampu diberikan, WiMAX juga membawa isu open standar. Dalam arti
komunikasi perangkat WiMAX diantara beberapa vendor yang berbeda tetap dapat
dilakukan (tidak proprietary). Dengan kecepatan data yang besar (sampai 70
MBps), WiMAX layak diaplikasikan untuk ‘last mile’ broadband connections, backhaul,
dan high speed enterprise. Yang membedakan WiMAX dengan Wi-Fi adalah standar
teknis yang bergabung di dalamnya. Jika WiFi menggabungkan standar IEEE 802.11
dengan ETSI (European Telecommunications Standards Intitute) HiperLAN sebagai
standar teknis yang cocok untuk keperluan WLAN, sedangkan WiMAX merupakan
penggabungan antara standar IEEE 802.16 dengan standar ETSI HiperMAN. Standar
keluaran IEEE banyak digunakan secara luas di daerah asalnya, Amerika,
sedangkan standar keluaran ETSI meluas penggunaannya di daerah Eropa dan
sekitarnya. Untuk membuat teknologi ini dapat digunakan secara global, maka
diciptakanlah WiMAX. Kedua standar yang disatukan ini merupakan standar teknis
yang memiliki spesifikasi yang sangat cocok untuk menyediakan koneksi berjenis
broadband lewat media wireless atau dikenal dengan BWA.
Spektrum Frekuensi
WIMAX
Sebagai teknologi
yang berbasis pada frekuensi, kesuksesan WiMAX sangat bergantung pada
ketersediaan dan kesesuaian spektrum frekuensi. Sistem wireless mengenal dua jenis
band frekuensi yaitu Licensed Band dan Unlicensed Band. Licensed band
membutuhkan lisensi atau otoritas dari regulator, yang mana operator yang
memperoleh licensed band diberikan hak eksklusif untuk menyelenggarakan layanan
dalam suatu area tertentu. Sementara Unlicensed Band yang tidak membutuhkan
lisensi dalam penggunaannya memungkinkan setiap orang menggunakan frekuensi
secara bebas di semua area.
WiMAX Forum
menetapkan 2 band frekuensi utama pada certication profile untuk Fixed WiMAX
(band 3.5 GHz dan 5.8 GHz), sementara untuk Mobile WiMAX ditetapkan 4 band
frekuensi pada system profile release-1, yaitu band 2.3 GHz, 2.5 GHz, 3.3 GHz
dan 3.5 GHz.
Secara umum
terdapat beberapa alternatif frekuensi untuk teknologi WiMAX sesuai dengan peta
frekuensi dunia. Dari alternatif tersebut band frekuensi 3,5 GHz menjadi
frekuensi mayoritas Fixed WiMAX di beberapa negara, terutama untuk
negara-negara di Eropa, Canada, Timur-Tengah, Australia dan sebagian Asia.
Sementara frekuensi yang mayoritas digunakan untuk Mobile WiMAX adalah 2,5 GHz.
Isu frekuensi Fixed
WiMAX di band 3,3 GHz ternyata hanya muncul di negara-negara Asia. Hal ini
terkait dengan penggunaan band 3,5 GHz untuk komunikasi satelit, demikian juga
dengan di Indonesia. Band 3,5 GHz di Indonesia digunakan oleh satelit Telkom
dan PSN untuk memberikan layanan IDR dan broadcast TV. Dengan demikian
penggunaan secara bersama antara satelit dan wireless terrestrial (BWA) di
frekuensi 3,5 GHz akan menimbulkan potensi interferensi terutama di sisi
satelit.
Elemen Perangkat
WiMAX
Elemen/ perangkat
WiMAX secara umum terdiri dari BS di sisi pusat dan CPE di sisi pelanggan.
Namun demikian masih ada perangkat tambahan seperti antena, kabel dan asesoris
lainnya. Base Station (BS) merupakan perangkat transceiver (transmitter dan
receiver) yang biasanya dipasang satu lokasi (colocated) dengan jaringan
Internet Protocol (IP). Dari BS ini akan disambungkan ke beberapa CPE dengan
media interface gelombang radio (RF) yang mengikuti standar WiMAX. Komponen BS
terdiri dari:
· NPU
(networking processing unit card)
· AU
(access unit card)up to 6 +1
· PIU
(power interface unit) 1+1
· AVU
(air ventilation unit)
· PSU
(power supply unit) 3+1
Antena yang dipakai
di BS dapat berupa sektor 60°, 90°, atau 120° tergantung dari area yang akan
dilayani. Secara umum Subscriber Station (SS) atau (Customer Premises
Equipment) CPE terdiri dari Outdoor Unit (ODU) dan Indoor Unit (IDU), perangkat
radionya ada yang terpisah dan ada yang terintegrasi dengan antena.
BWA WiMAX adalah
standards-based technology yang memungkinkan penyaluran akses broadband melalui
penggunaan wireless sebagai komplemen wireline. WiMAX menyediakan akses last
mile secara fixed, nomadic, portable dan mobile tanpa syarat LOS (NLOS) antara
user dan base station. WiMAX juga merupakan sistem BWA yang memiliki kemampuan
interoperabilty antar perangkat yang berbeda. WiMAX dirancang untuk dapat
memberikan layanan Point to Multipoint (PMP) maupun Point to Point (PTP).
Dengan kemampuan pengiriman data hingga 10 Mbps/user.
Pengembangan WiMAX
berada dalam range kemampuan yang cukup lebar. Fixed WiMAX pada prinsipnya
dikembangkan dari sistem WiFi, sehingga keterbatasan WiFi dapat dilengkapi
melalui sistem ini, terutama dalam hal coverage/jarak, kualitas dan garansi
layanan (QoS). Sementara itu Mobile WiMAX dikembangkan untuk dapat mengimbangi
teknologi selular seperti GSM, CDMA 2000 maupun 3G. Keunggulan Mobile WiMAX
terdapat pada konfigurasi sistem yang jauh lebih sederhana serta kemampuan
pengiriman data yang lebih tinggi. Oleh karena itu sistem WiMAX sangat mungkin
dan mudah diselenggarakan oleh operator baru atau pun service provider skala
kecil. Namun demikian kemampuan mobility dari Mobile WiMAX masih berada dibawah
kemampuan teknologi selular.
Pada WiFi,
sebagaimana OSI Layer, adalah standar pada lapis kedua, dimana Media Access
Control (MAC) menggunakan metode akses kompetisi, yaitu dimana beberapa
terminal secara bersamaan memperebutkan akses. Sedangkan MAC pada WiMax
menggunakan metode akses yang berbasis algoritma penjadualan (scheduling
algorithm). Dengan metode akses kompetisi, maka layanan seperti Voice over IP
atau IPTV yang tergantung kepada Kualitas Layanan (Quality of Service) yang
stabil menjadi kurang baik. Sedangkan pada WiMax, dimana digunakan algoritma
penjadualan, maka bila setelah sebuah terminal mendapat garansi untuk
memperoleh sejumlah sumber daya (seperti timeslot), maka jaringan nirkabel akan
terus memberikan sumber daya ini selama terminal membutuhkannya.
Standar WiMax pada
awalnya dirancang untuk rentang frekuensi 10 s.d. 66 GHz. 802.16a, diperbaharui
pada 2004 menjadi 802.16-2004 (dikenal juga dengan 802.16d) menambahkan rentang
frekuensi 2 s.d. 11 GHz dalam spesifikasi. 802.16d dikenal juga dengan fixed
WiMax, diperbaharui lagi menjadi 802.16e pada tahun 2005 (yang dikenal dengan
mobile WiMax) dan menggunakan orthogonal frequency-division multiplexing (OFDM)
yang lebih memiliki skalabilitas dibandingkan dengan standar 802.16d yang
menggunakan OFDM 256 sub-carriers. Penggunaan OFDM yang baru ini memberikan
keuntungan dalam hal cakupang, instalasi, konsumsi daya, penggunaan frekuensi
dan efisiensi pita frekuensi. WiMax yang menggunakan standar 802.16e memiliki
kemampuan hand over atau hand off, sebagaimana layaknya pada komunikasi
selular.
Banyaknya institusi
yang tertarik atas standar 802.16d dan .16e karena standar ini menggunakan
frekuensi yang lebih rendah sehingga lebih baik terhadap redaman dan dengan
demikian memiliki daya penetrasi yang lebih baik di dalam gedung. Pada saat
ini, sudah ada jaringan yang secara komersial menggunakan perangkat WiMax
bersertifikasi sesuai dengan standar 802.162.
Spesifikasi WiMax
membawa perbaikan atas keterbatasan-keterbatasan standar WiFi dengan memberikan
lebar pita yang lebih besar dan enkripsi yang lebih bagus. Standar WiMax
memberikan koneksi tanpa memerlukan Line of Sight (LOS) dalam situasi tertentu.
Propagasi Non LOS memerlukan standar .16d atau revisi 16.e, karena diperlukan
frekuensi yang lebih rendah. Juga, perlu digunakan sinyal muli-jalur (multi-path
signals), sebagaimana standar 802.16n.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/WiMAX
No comments:
Post a Comment